Pembekalan dan Uji Sertifikasi Supervisor K3 Jenjang 5

Dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga kerja kontruksi di Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengadakan kegiatan Pembekalan dan Uji Sertifikasi Supervisor K3 Jenjang 5 pada tanggal 5 - 6 Agustus 2025 bertempatan di Hotel Azana Asia Cilacap. Kegiatan ini bekerja sama dengan Politeknik Negeri Cilacap (PNC) dan didukung oleh Balai Jasa Kontruksi Wilayah IV Surabaya (BJKW IV Surabaya) serta perwakllan via zoom dari Jenderal Bina Kontruksi dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI)

Di hari pertama cara ini secara resmi dibuka oleh perwakilan dari Direktorat Jenderal Bina Kontruksi melalui zoom meeting yang menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas dan keselamatan tenaga kerja kontruksi, terutama dalam menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur yang semakin komplek dan masif. Tenaga kerja konstruksi harus memiliki kompetensi yang terstandar agar dapat menjamin keselamatan kerja dan mutu proyek yang dikerjakan. Oleh karena itu, sertifikasi supervisor K3 sangat penting untuk mendukung terciptanya budaya kerja yang aman dan produktif," ujar perwakilan Ditjen Bina Konstruksi dalam sambutannya.

Kepala Dinas PUPR dalam sambutannya kegiatan ini merupakan komitmen dari dinas kami untuk terus mendorong profesionalisme tenaga kerja kontruksi, agar mampu bersaing dan bekerja secara aman, efisien, dan sesuai dengan standar nasional. Beliau juga menekankan tentang sektor konstruksi adalah salah satu sektor yang memiliki risiko kecelakaan kerja tertinggi. Oleh karena itu, peran seorang supervisor K3 sangat penting dalam memastikan bahwa seluruh aktivitas konstruksi berjalan sesuai prinsip keselamatan, menghindari kecelakaan, dan menciptakan budaya kerja yang sehat dan produktif.

Kemudian dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dalam kegiatan ini. Sertifikasi K3 tidak hanya penting bagi peningkatan profesionalisme dan keselamatan kerja di sektor konstruksi dalam negeri, tetapi juga memiliki dampak besar dalam menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang kompeten dan berdaya saing di tingkat global. Sebagaimana kita ketahui, saat ini permintaan tenaga kerja konstruksi luar negeri termasuk di negara-negara Timur Tengah, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa—semakin tinggi, dan banyak negara mensyaratkan bukti sertifikasi kompetensi, khususnya di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dengan demikian, kegiatan ini juga menjadi salah satu jalan strategis untuk meningkatkan peluang kerja dan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia, khususnya di sektor konstruksi. Kepada seluruh peserta, jadikan sertifikasi ini sebagai bekal bukan hanya untuk peningkatan karier, tapi juga untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan di tempat kerja, baik di dalam maupun luar negeri tambahnya.

Pada hari Ke 2, kegiatan dilanjutkan dengan uji kompetensi sertifikasi yang dilaksanakan oleh asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah terlisensi oleh BNSP. Uji sertifikasi dilakukan menggunakan metode wawancara oleh assesor. Proses asesmen berjalan tertib dan profesional, serta memberikan kesempatan kepada peserta untuk menunjukkan kompetensinya sebagai calon Supervisor K3 yang kompeten dan tersertifikasi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal serta legalitas kompetensi bagi para peserta untuk menjalankan perannya dalam menciptakan lingkungan kerja konstruksi yang aman dan sesuai standar nasional.